Jumat, 12 Agustus 2011

Mencegah Bau Tak Sedap pada Ketiak


Bau badan memang identik dengan bau ketiak. Tak heran jika daerah ketiak merupakan daerah yang memerlukan perawatan ekstra. Apalagi secara histologis, ketiak memiliki banyak kelenjar sebasea (kelenjar keringat). Inilah yang menyebabkan ketiak selalu lebih basah dari bagian tubuh lain.
Bicara soal keringat, semua orang sebenarnya sudah mengeluarkannya sejak lahir. Namun pada masa pubertas, kelenjar keringat menjadi semakin aktif dan mulai mengeluarkan zat-zat kimia tertentu. Akibatnya, keringat mengeluarkan bau yang lebih kuat. Dan, bebauan yang khas ini muncul terutama di bawah ketiak.
Produksi keringat yang berlebihan, plus bau badan yang menyengat ini tentu bisa membuat kita menjadi kurang percaya diri. Bagaimana mencegah dan mengatasi masalah keringat dan bau badan? Kathleen M. Cronan, MD, dalam artikelnya Hygiene Basics, memberikan beberapa solusi.

Sering mandi. Cara terbaik, paling aman, dan hemat, untuk membuang bau badan dan menjaga kebersihan tubuh adalah mandi minimal dua kali sehari dengan sabun lembut dan air hangat. Hal ini akan membantu mengeluarkan semua bakteri yang menyebabkan bau.
Jangan lupa membersihkan daerah ketiak karena dari sinilah asal bau badan. Penyebab bau ini tak lain adalah banyaknya bakteri yang berkumpul di area tersebut. Jadi selalu bersihkan ketiak dengan sabun antiseptik setiap kali mandi. Setelah mandi, keringkan dengan handuk, tisu, atau lap kering. Sebaiknya hindari memakai bedak yang wangi karena kemungkinan tidak cocok dengan produksi keringat, dan malah bertambah bau.

Ganti pakaian dalam. Kenakan dan ganti selalu pakaian dalam dan baju yang bersih setiap hari. Pilih pakaian dalam berbahan katun karena efektif menyerap keringat. Menjaga kebersihan tubuh dan pakaian tentu bukan semata-mata hanya mengatasi masalah keringat berlebih dan bau badan yang tidak sedap, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan Anda secara menyeluruh.

Gunakan deodoran. Pilih deodoran yang mengandung antiperspirant karena deodoran jenis ini berfungsi mengeringkan, bahkan menghentikan pengeluaran keringat di bawah ketiak. Deodoran ini bisa berbentuk roll-on, stik, atau krim. Hindari memakai deodoran berbentuk bedak tabur karena selain menyebabkan rasa perih di ketiak, bedak tabur biasanya akan menghitamkan ketiak. Gunakan saja deodoran antiseptik yang mampu membunuh bakteri penyebab bau badan.
Jangan menggunakan deodoran ketika Anda sedang berkeringat. Hal ini akan menyebabkan ketiak semakin terlihat basah. Selain itu juga akan menimbulkan bau yang kurang menyenangkan. Basuh dan keringkan ketiak lebih dulu, baru pakai deodoran. Hati-hati juga dengan deodoran yang mengandung parfum. Jika kandungan parfum tidak cocok dengan kelenjar keringat, bisa terjadi pembusukan, dan ketiak makin bertambah bau.

Gunakan parfum (bila perlu). Parfum digunakan untuk menambah wangi tubuh, dan menutupi bau keringat yang mungkin masih sedikit keluar saat Anda berada di bawah terik matahari. Pilih wewangian sesuai kenyamanan dan selera. Yakinkan untuk tidak terpengaruh merek terkenal, harga yang mahal, apalagi pada iklan yang meyakinkan bahwa mereka tidak akan punya teman atau pacar jika tidak menggunakan produknya.

Rapikan. Jangan biarkan bulu ketiak tumbuh terlalu panjang. Bulu ketiak yang terlalu panjang akan menjadi tempat bersarangnya kuman-kuman penyebab bau badan. Jadi, cukur atau potong lah bulu ketiak secara rutin agar terlihat lebih bersih dan rapi.
Sebaiknya dicukur atau dicabut? Bila dicukur, tumbuhnya bulu akan lebih tajam. Jika dicabut, bulu tumbuh lebih alami, lebih lembut, dan tidak gatal. Namun bila Anda memiliki banyak bulu ketiak, sebaiknya dicukur saja agar tidak menguras tenaga. Cuci ketiak sampai bersih dengan sabun antiseptik. Pastikan juga alat pencukur sudah dicuci dengan alkohol kadar 10 persen. Begitu juga jika memilih mencabut. Pastikan alat dalam keadaan bersih, karena jika kulit terasa sakit berarti terjadi peradangan, dan bekasnya bisa berwarna hitam.

Perhatikan asupan. Hindari mengonsumsi makanan yang pedas dan mengandung banyak bawang putih, bawang bombay, dan bawang merah. Jika dikonsumsi terlalu banyak, ketiga jenis sayuran ini akan merangsang keluarnya banyak keringat yang bisa menyebabkan munculnya bau badan. Jangan pula mengonsumsi makanan yang menimbulkan panas di tubuh, seperti daging kambing.
Jangan lupa konsumsi banyak air putih, agar air yang dikandung oleh tubuh menjadi lebih baik. Hal ini akan menyebabkan keringat lebih encer sehingga tidak bau. Selain air putih, perbanyaklah buah dan sayur yang mengandung air.

Tips Hindari Bau Badan Secara Alami

Aroma tubuh yang wangi tidak hanya baik untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Namun, ada masa-masanya ketika aroma badan Anda menjadi kurang sedap. Misalnya karena pengaruh keringat atau cuaca yang terlalu panas. Menyemprotkan parfum pun kadang tidak dapat membantu banyak. Coba lakukan lima hal ini untuk mengurangi bau badan:

1. Pakai "deodoran" alami
Rendam bola kapas di dalam alkohol lalu jepitlah di ketiak selama beberapa menit untuk mengurangi bau badan yang disebabkan oleh bakteri. Anda juga bisa merendamnya dengan tea tree oil, yang bisa membuat ketiak Anda tetap kering, terhindar dari bakteri dan bau.

2. Makan sayuran
Sayuran berwarna hijau tua seperti bayam misalnya, kaya akan klorofil, yang juga memiliki efek seperti deodoran alami untuk tubuh. Jadi, jangan malas makan sayuran, ya!

3. Pilih baju dengan serat alami
Baju dengan bahan katun membuat kulit Anda lebih dapat bernafas sekaligus terhindar dari bau badan. Hindari pakaian dengan bahan sintetis, seperti nylon atau lycra, yang tidak dapat menyerap keringat sehingga menyebabkan bau badan.

4. Hindari "bau matahari"
Beraktivitas di bawah sinar matahari yang panas akan membuat tubuh menjadi lebih panas dan berkeringat. Tidak heran akhirnya ada istilah "bau matahari", yang menggambarkan aroma yang berasal dari tubuh yang habis berjemur.

5. Pakai antiperspirant di waktu yang tepat
Oleskan di area ketiak di saat kondisi kulit sedikit lembab dan basah, seperti misalnya setelah mandi. Ini akan membuat bahan aktifnya bisa menyerap masuk ke dalam dengan lebih cepat.

Sumber: Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar