Jumat, 12 Agustus 2011

Gejala Sakit Kuning (Jaundice)

Sakit Kuning (Jaundice) adalah pewarnaan kuning pada kulit dan bagian putih mata (sklera), yang disebabkan oleh tingginya kadar pigmen empedu (bilirubin) di dalam darah.

PENYEBAB
Pembuangan sel darah merah yang tua atau rusak dari aliran darah, terutama dilakukan oleh empedu. Selama proses ini berlangsung, hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen) dipecah menjadi bilirubin. Bilirubin dibawa ke dalam hati dan dibuang ke dalam usus sebagai bagian dari empedu. Jika proses pembuangan ini terganggu, bilirubin yang berlebihan akan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan jaundice.

Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah, bisa terjadi pada:
- peradangan atau kelainan lainnya di hati, yang mengganggu proses pembuangannya ke dalam empedu
- penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor
- pemecahan sejumlah besar sel darah merah, seperti yang kadang terjadi pada bayi baru lahir yang mengalami sakit kuning.

Pada sindroma Gilbert, kadar bilirubin sedikit meningkat, tetapi biasanya tidak menyebabkan jaundice. Kelainan yang diturunkan ini, biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin tes fungsi hati; tidak memiliki gejala lainnya dan tidak menimbulkan masalah.

GEJALA
Pada jaundice, kulit dan bagian putih mata tampak kuning. Air kemih sering berwarna gelap, karena bilirubin dibuang melalui ginjal. Gejala lainnya muncul tergantung kepada penyebabnya:
- peradangan hati (hepatitis) bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, mual-muntah dan demam.
- penyumbatan empedu bisa menyebabkan gejala kolestasis.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala. Untuk mengetahui penyebab terjadinya jaundice, dilakukan pemeriksaan laboratoriium dan imaging.

PENGOBATAN
Jika penyebabnya adalah penyakit hati (misalnya hepatitis virus), biasanya jaundice akan menghilang sejalan dengan perbaikan penyakitnya. Jika penyebabnya adalah penyumbatan pada saluran empedu, biasanya dilakukan pembedahan atau endoskopi sesegera mungkin, untuk membuka saluran yang tersumbat.

GEJALA HEPATITIS

Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut hepatitis kronis.
PENYEBAB
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus Hepatitis, yaitu A, B, C, D, E, atau G. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

Virus Hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan ini.

Virus Hepatitis B penularannya tidak semudah virus Hepatitis A. Virus Hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual). Ibu hamil yang terinfeksi oleh Hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan.

Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus Hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus Hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.

Virus Hepatitis C menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita penyakit hati alkoholik seringkali menderita Hepatitis C.

Virus Hepatitis D hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus Hepatitis B dan virus ini menyebabkan infeksi Hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki resiko tinggi terhadap virus ini adalah para pecandu obat.

Virus Hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai Hepatitis A, yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.

Virus Hepatitis G mirip dengan virus hepatitis C. Kontak dengan darah yang terinfeksi HGV. Kebanyakan orang tidak memiliki gejala akut. Sebanyak 20 % dari penderita hepatitis C juga menderita hepatitis ini.

Sumber: www.spesialis.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar