Minggu, 06 Mei 2012

Kapan Tubuh Butuh Antibiotik?

ANTIBIOTIK sepertinya selalu menjadi obat utama yang diberikan dokter kepada pasien. Penggunaan antibiotik tetap perlu untuk menjaga tubuh dari serangan kuman. Tapi bila tak hati-hati dalam mengonsumsi antibiotik, tubuh pula yang akan menjadi tumbalnya. Penggunaan antibiotik yang tidak pada tempatnya bisa menciptakan kuman menjadi super. Untuk itu, kecermatan dan kehati-hatian diperlukan sebelum memutuskan mengonsumsi obat, terutama antibiotik.
Untuk memberikan resep antibiotik bagi pasiennya, dokter perlu melakukan pemeriksaan melalui laboratorium atau dengan mengamati sejumlah gejala tertentu. Ada beberapa kondisi yang mengindikasikan sudah saatnya tubuh memerlukan antibiotik, antara lain: 1. Demam Infeksi bakteri dapat memicu yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh, dan biasanya juga disertai dengan badan gemetar atau menggigil. Jika tidak ada tanda-tanda seperti ini, dokter biasanya tidak akan menulis resep antibiotik untuk pasiennya. Tetapi perlu diingat, tidak semua demam selalu memerlukan antibiotik, terutama jika disebabkan infeksi virus influenza. Infeksi flu tidak perlu antibiotik dan tidak bisa disembuhkan dengan obat, melainkan akan sembuh dengan sendirinya. 2. Sakit berkepanjangan Infeksi virus influenza bisa diobati dengan antibiotik bila tak kunjung sembuh sehingga berpotensi mengakibatkan penyakit lain yaitu sinus. Jika gejala flu tidak kunjung reda selama beberapa pekan, bisa saja dokter meresepkan antibiotik. 3. Dahak kekuningan Warna dari sekresi pernapasan, seperti lendir dan dahak bisa menjadi pertanda jenis infeksi yang terjadi, apakah virus flu atau infeksi bakteri. Jika infeksi flu, maka lendir akan tetap bening dan tidak kental. Sementara lendir akibat infeksi bakteri lendir akan kental dan berwarna kekuningan atau kehijauan. 4. Tenggorokan sakit Jika terjadi infeksi bakteri di tenggorokan akan ditandai dengan adanya bercak putih di tenggorokan yang sakit, dan tenggorokan biasanya akan berwarna merah. Kebanyakan demam diawali dengan tenggorokan yang sakit. Tetapi kondisi itu tidak selalu diobati dengan antibiotik. Jika tengorokan yang sakit tidak ditandai dengan bercak putih, kondisi ini dapat diatasi dengan obat antiperadangan. 5. Hasil uji laboratorium Sebenarnya cara paling akurat untuk menentukan infeksi bakteri adalah dengan melakukan pengujian laboratorium pada sampel lendir atau air seni, tapi ini butuh banyak waktu dan biaya. Dokter bisa meresepkan antibiotik tanpa melakukan uji laboratorium jika tanda-tanda lain cukup kuat untuk membuktikan adanya infeksi bakteri. Sumber : http://www.metrotvnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar