Minggu, 06 Mei 2012

Kanker Pankreas

MUNGKIN terbentuknya kanker pankreas di tubuh membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum penderita benar-benar ambruk. Padahal, menurut ilmuwan Amerika Serikat, andai penyakit ini diketahui sejak dini, niscaya angka fatalitas yang mencapai 95 persen bisa dicegah. Analisis genetik tumor oleh Howard Hughes Medical Institute dan Johns Hopkins University menegaskan, mutasi pertama kemungkinan terjadi 20 tahun sebelum penyakit ini menyebabkan kematian. Celakanya daya tahan hidup warga Inggris terhadap kanker pankreas tak jua membaik dalam 40 tahun ini. Sudah begitu, penyakit ini acap kali menjadi agresif dan tidak merespon pengobatan saat kanker mulai terdeteksi. Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature ini menemukan, pertumbuhan tumor tampaknya lembat. Para peneliti mengamati contoh jaringan, baik dari tumor primer pada pankreas dan jaringan tubuh lain di mana kanker telah menyebar, yang disebut tumor metastasis. Semua diamati, seperti bagaimana tumor terjalin, tanda-tanda mutasi, dan titik di mana kode genetik telah berubah. Hasilnya: tumor metastasis rata-rata bermutasi sebanyak 61 kali mutasi, di mana dua pertiganya ada pada tumor pankreas asal. Karena mutasi genetik semacam itu terjadi pada laju yang relatif stabil, akumulasi dari mutasi tersebut memberikan pandangan berapa lama kanker terbentuk dan tumbuh pada setiap tahapnya. Menggunakan 'jam molekuler', para peneliti memperkirakan, rata-rata butuh 11,7 tahun untuk mutasi gen tunggal pada sel pankreas sebelum benar-benar menjadi tumor pankreas 'matang'. Setelah itu tumor masih butuh waktu 6,8 tahun lagi sebelum sel tumor dari pankreas membentuk tumor di organ lain. Namun, pada tahapan ini, biasanya banyak penderita mulai rapuh. Alhasil, sel pangkreas hanya butuh waktu kurang dari tiga tahun untuk "menenggelamkan" sang penderita selama-lamanya. Artinya, dari titik mulai hingga terakhir, perkembangan penyakit ini rata-rata butuh waktu hingga 20 tahun. Dr Bert Vogelstein, peneliti, mengungkapkan, ada dua teori mengapa tumor pankreas begitu mematikan. Kemungkinan "mereka" agresif sejak awal, atau mereka berkembang dengan cepat saat penyakit ditemukan, sehingga hanya sedikit yang bisa dilakukan. "Kami terkejut sekaligus senang saat menemukan bahwa teori kedua yang benar, setidaknya untuk fraksi besar tumor. Itu berarti ada jendela peluang untuk deteksi lebih awal terhadap kanker pankreas," ujar Bert. Sementara Dr Elizabeth Rapley, dari Institute of Cancer Research Inggris mengatakan, temuan tersebut juga membantu menjelaskan mengapa penyakit kanker pankreas sangat sulit diobati saat sudah menyebar ke seluruh tubuh. "Penelitian itu menunjukkan bahwa kode genetik telah berubah saat kanker sudah menyebar ke organ tubuh yang lain. Ini berarti mengembangkan terapi yang efektif untuk pasien dengan penyakit kanker stadium lanjut akan menjadi tantangan tersendiri." Sumber : www.metrotvnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar