Rabu, 11 Mei 2011

Website Khusus Kanker Serviks

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang penyakit kanker serviks menjadikan banyak orang tidak menyadari bahaya penyakit mematikan bagi wanita tersebut, pasalnya lebih dari 70 persen mereka yang berobat dan terdekteksi mengidap kanker serviks baru memeriksakan diri setelah stadium lanjut dan peluang kesembuhannya kecil.

Komunikasi dengan dokter yang kurang intensif pun jadi salah satu penyebabnya, hal ini disampaikan dr. Sigit Purbadi, Sp.OG(K) dari Insitaf Pencegahan Kanker Serviks Indonesia (IPKASI). “Sebagian besar dokter kita kurang komunikatif dan tidak suka mendidik pasiennya. Ditambah lagi masyarakat juga tidak punya akses informasi yang cukup sehingga terjadi gap informasi,” paparnya.

Melihat keprihatinan itu, dokter yang tergabung dalam IPKASI, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada pencegahan kanker serviks, hari ini (28/4) meluncurkan situs www.kankerserviks.com untuk memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Di situs berbahasa Indonesia dan Inggris itu memberikan banyak informasi seputar kanker serviks, mulai dari gejala, penyebab sampai pencegahannya. Para pembaca juga dapat berkonsultasi langsung secara online dengan dokter untuk menanyakan penyakit seputar kanker serviks.

Dalam sehari puluhan wanita terdiagnosis kanker mematikan ini dan lebih dari 20 wanita meninggal dunia. Dengan adanya situs ini diharapkan kesadaran masyarakat khususnya wanita agar sedini mungkin mendeteksi dan memeriksakannya. Vaksinasi merupakan pencegahan primer terhadap kanker servikas. Mendeteksi diri dengan papsmear atau IVA dapat dilakukan untuk pencegahan sekunder yang fungsinya mendeteksi sel abnormal atau lesi prakanker.
Lakukan pencegahan sebelum terlambat, penyakit pembunuh nomor satu wanita ini bisa mengancam siapa saja.

Sumber: http://www.kabarinews.com/?36667

Tidak ada komentar:

Posting Komentar