Senin, 04 Juli 2011

18 Cara Cegah Asma Kambuh

Asma bisa mengakibatkan kematian, tapi kerap disepelekan. Jika pun tidak menyebabkan kematian, asma juga tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa dikontrol.

"Untuk mengkontrol asma ada obat yang disediakan. Ini berbeda dengan obat asma biasa," kata Ketua Dewan Asma Indonesia (DAI) Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D, SpP(K), FCCP 

Ia mengatakan, konsep penanganan asma masih berorientasi pada pengobatan gejala/serangan asma, bukan pada pencegahan agar serangan tersebut dapat ditekan bahkan dihilangkan. Untuk kondisi ini, istilah yang dipakai adalah Kontrol Asma. Penanganan penyakit ini memerlukan waktu yang panjang.

Selanjutnya, Faisal mengatakan bahwa untuk pengontrolan asma telah dilakukan penelitian tahun 1997. Penelitian tersebut soal manfaat penggunaan secara bersamaan obat bronkodilator (pelega napas) dan controller (pengontrolan) inhalasi/ obat hisap pada penderita asma dengan tujuan khusus pada perbaikan klinis dan biaya pengobatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan keduanya secara bersamaan ternyata bisa mengurangi serangan asma, kunjungan ke Unit Gawat Darurat akibat asma dan biaya pengobatan.  "Sekalipun demikian, memang obat contoller atau inhalasi itu mahal," kata Faisal. Menurut informasi yang didapat harga obat tersebut berkisar Rp. 250.000. 

Pemakaian obat tersebut, jelasnya, tergantung dari derajat asma yang diderita atau tingkat keparahan dari pasien. "Sehari bisa sakali atau dua kali hisap, tergantung derajat asmanya. Dengan pemakaian tersebut satu obat bisa dipakai sebulan," ungkap Faisal. Tingkat terkontrolnya pasien, tambahnya, lamanya juga tergantung derajat asmanya, ada yang 3 bulan/ 6 bulan atau bahkan 1 tahun.

Setelah masa tersebut, masih kata Faisal, pasien akan dilihat apakah obatnya bisa diturunkan dosisnya atau tidak. "Pengobatan ini membuat kualitas hidup penderita asma akan meningkat, jika pengobatannya rutin. Sekalipun pada umumnya mereka seumur hidup mengkonsumsi obat supaya terkontrol tetapi ada juga yang pada akhirnya bebas sama sekali," kata Faisal.

Upaya pengkontrolan asma ini penting dan mendesak untuk dilakukan karena dari data yang disampaikan Faisal, untuk kasus di Asia para penderita asma bisa dikatakan tidak terkontrol. Di Indonesia, 36 persen penderita asma terkontrol sebagian dan 64 persennya tidak terkontrol penuh. Dengan demikian tidak ada yang terkontrol. Kondisi ini mirip dengan yang dialami Thailand, India dan Srilanka.
Penyakit asma memang tidak bisa disembuhkan, namun dapat dicegah dengan cara menghindari pencetusnya. Bagi orangtua yang merokok, segera hentikan! Asap merupakan pencetus utama asma, terutama bagi anak.

Seperti dikutip dari Majalah Info Asma yang diterbitkan Yayasan Asma Indonesia, ada 18 cara yang dapat digunakan untuk menghindari pencetus asma, antara lain:
1. Kasur dan tempat tidur dan bantal kapuk sebaiknya diganti busa kemudian dimasukkan dalam kantong vinil dengan risleting atau dibungkus kantong plastik dan direkat dengan selotip seperti membungkus kado.

2. Sprei, selimut, sarung bantal dan guling lebih sering dicuci minimal sekali seminggu dengan air panas (55-60 derajat C).

3. Lantai dibersihkan dengan lap basah satu kali setiap hari.
4. Tirai gorden dicuci setiap dua minggu.
5. Lemari, rak dan laci dibersihkan dengan lap basah serta paling banyak hanya boleh 3 buah buku yang diletakkan di dalamnya.

6. Ganti karpet dengan linoleum atau lantai kayu. Kalau tidak, bisa juga secara teratur dihisap denganfilter high efficiency particulate air (HEPA) dan kantung debu dua rangkap. 

7. Buku, majalah dan mainan jangan ada di kamar tidur. Jika memang harus ada, maka masing-masing hanya boleh 3 buah. Lebih sedikit barang-barang tersebut di kamar tidur, itu lebih baik.

8. Boneka dan mainan yang terbuat dari kain sebaiknya dicuci dengan air panas setiap minggu.
9. Hindari asap dari obat nyamuk bakar dan asap dapur.
10. Gunakan kipas angin di dapur dan kamar mandi untuk mengusir asap dapur dan bau yang tajam.

11. Binatang peliaraan yang berbulu sebaiknya tidak ada di rumah anak yang menderita asma. Atau paling tidak binatang tersebut tidak berada di kamar tidur dan ruang utama.
12. Mandikan binatang peliaraan dua kali seminggu.

13.
 Pakaian paling lama jangan lebih dari 2 minggu di dalam lemari, setelah itu harus dicuci kembali atau dipindah ke kamar lain. Bila tidak memungkinkan maka dibungkus kantong plastik dan direkat selotip seperti membungkus kado. 

14. Air conditioner (AC) jangan terlalu dingin dan filternya dibersihkan sekali seminggu.
15. Gunakan filter udara HEPA terutama di kamar tidur dan ruang utama. 

16. Bersihkan lingkungan yang disukai kecoa seperti tempat lembab, sisa makanan, sampah terbuka dan tempat lainnya.
17. Gunakan pembasmi kecoa.
18. Perbaiki semua kebocoran atau sumber air yang berpotensi menimbulkan jamur, seperti dinding kamar mandi, bak mandi, keran lain dan tempat lainnya. 

Mari perhatikan kesehatan lingkungan hidup kita, demi terjaganya kualitas hidup penderita asam. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar